Yang dimaksud dengan ekonomi
pembangunan seimbang adalah pembangunan yang dilakukan secara merata diberbagai
daerah, sehingga setiap daerah mencapai tingkat kelanjutan pembangunan seimbang
itu sebagai usaha pembangunan yang menumpahkan perhatian yang seimbang terhadap
sektor industrimaupun sektor pertanian, sehinga kedua-dua sektor tersebut bukan saja dapat berkembang dengan baik,
tetapi juga saling mendorong
perkembangan lainnya.
Pada hakekatnya alasan utama yang
menimbulkan perlunya pembangunan seimbang adalah untuk menjaga agar pembangunan
tersebut tidak menghadapi hambatan hambatan dalam (i) memperoleh bahan mentah,
tenaga ahli, sumber tenaga ( air dan listrik ) (ii) memperoleh pasaran untuk
barang barabg yang telah dan yang akan diproduksikan. Dengan demikian
pembangunan seimbang itu dapatlah didefinisikan sebagai usaha pembnagunan yang
berusahan mengatur program penanaman modal secar sedemikian rupa, sehingga
sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan hambatan yang bersumber
dari penawaran maupun permintaan.
Teori Pembangunan Seimbang :
Pandangan Rosenstein-Rodan Dan Nurkse
Teori pembnagunan seimbang
terutama harus dikaitkan kepada pemikiran Rosenstein-Rodan3 dan
Nurkse4. Istilah pembangunan seimbang diciptakan oleh Nurkse, tetapi
teori tersebutpetam sekali dikemukakan oleh Rosenstein-Rodan, yang menulis
gagasan untuk menciptakan program pembangunan di Eropa Selatan dan Tenggara
dengan mengadakan industrialisasi secara besar besaran. Rosenstein-Rodan
beranggapan bahwa mengadakan industrialisasi didaerang yang kurang berkembang
merupakan cara untuk menciptakan pembahagian pendapan yang lebih merata di
dunia dan untuk meningkatkan pendapatan didaerah semacam itu dengan lebih cepat
dari pada didaerah yang lebih kaya.
Scitiovsky5 mengartikan
pengertian ekonomi ekstern itu untuk sebagai jasa jasa yang diperoleh dengan
percuma oleh sesuatu industri dari satu atau beberapa industri lainnya. Dengan
demikian apabila suatu perusahanan memperoleh ekonomi.
Menurut Rosenstein-Rodan,
pembanguna industri secara besar besaran akan menciptakan tiga macam ekonomi
ekstern: yang diakibatkan oleh perluasan pasar, karna industri yang sama
letaknya berdekatan, dan karna adanya industri lain dalam perekonomian
tersebut.
Pendapatan Nurksetidak banyak
berbeda dengan Rosenstein-Rodandalam mengemukakan alasan tentang perlunya
menjalankan program pembangunan seimbang. Dalam analisanya tersebut ia
menekankan bahwa penbangunan ekonomi bukan saja menghadapi kesukaran dalam
memperoleh modal yang diperlukan, tetapi juga dalam mendapatkan pasaran untuk
barang barang yang dihasilkan oleh berbagai industri yang akan dikembangkan.
Teori Pembangunan Seimbang:
Pandangan Scitovsky Dan Lewis
Dalam analisis yang khusus
membahas mengenai ekonomi ekstern Scitovsky menunjukan tentang terdapat dua
konsep atau pengertian dari ekonomi ekstern dan tentang manfaat yang terdapat
dalam perekonomian. Mengenai hal yang pertama, ia membedakan pengertian ekonomi
ekstern kepada: (i) seperti yang terdapat dalam teori keseimbangan (equilibrium
theory) dan (ii) seperti yang terdapat dalam teori pembangunan. Dalam teori
keseimbangan, atau dalam teori ekonomi konvensionil, ekonomi ekstern diartikan
sebagai perbaikan efesiensi yang terjadi pada suatu industri sebagai
akibat industri sebagai akibatdari perbaikan
teknologi yang diciptakan pada industri lain. Oleh Scitovsky ekonomi
eksternseperti ini dinamakan sebagai ekonomi
ekstern teknologis ( technological external economies). Di samping itu
hubungan interdependensi di antara berbagai
industri dapat pula menciptakan ekonomi ekstern keuangan (pecuniary
external economies),yaitu kenaikan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan
yang bersumber dari tindakan tindakan perusahaan lain.
Analisa Lewis dalam menunjukan
tentang perlunya pembnagunan seimbang ditekankan kepada menunjukan keuntungan
yang akan di peroleh dari terciptanya interdependensi yang efesian di antara
berbagai sekto, yaitu di antara sektor pertanian dan sektor industri, dan di
antara sektor dalam negeri dan luar negeri.menurut Lewis, banyak masalah akan
timbul apabila usaha pembangunan di antara berbagai sektor, berbagai corak
ketidak setabilan dan gangguan terhadap
kelancaran kegiatan ekonomi akan timbol. Akhirnya ini akan memperlambat peroses
pembangunan.
Beberapa masalah yang akhirnya dapat
menghambat proses pembangunanekonomi juga akan timbul apabila pembangunan
ekonomi dipusatkan kepada mengadakan industrialisasi dan mengabaikan pertanian.
Masalah kekurangan barang barang tersebut. Ini akan mendorong kepada berlakunya
keadaan inflasi. Di samping itu, masalah lain adalah kesulitan untuk menjual
barang barang hasil industri dengan menguntungkan kenaikan harga barang
pertanian akan mendorong kepada kenaikan upah di sektor minimum sedangkan hasil
hasilindustri tidak dapat dinaikan untuk menjaga agar pasaran tetap tersedia.
Selanjutnya Lewis menujukan pula
tentang pentingnya pembangunan seimbnag diantara sektor produksi yang
menghasilkan barang barang untuk keperluan dalam negeri sektor produksi yang
menghasilkan barang barang eksport.
Fungsi penting lain dari sektor
eksport adalah untuk mengatasi masalah terbatasnya pasar didalam negeri.
Mengembangkan sektor eksport tindakan menghadapi masalah yang serumit seperti di sektor pertanian dan industri yang
menghasilkan barang barang untuk keperluan dalam negeri. Perkembangan sektor
eksport akan mendorong perkembangan sektor dalam negeri karena: (i) beberapa
fasilitas yang digunakan untuk mempelancar kegiatan eksport seperti pengembangan sistem komunikasi, jaringan
pengankutan dan fasilitas latihan atau pendidikan dapat di gunakan oleh sektor dalam negeri dan
(ii) dengan menarik tenga kerja dari sektor dalam negeri, sektor eksport akan
mendorong sektor dalam negeri untuk
menciptakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Eksport dapat
pula memperlancar perkembnagan ekonomi karna ia memungkinkan perkembangan
import.
Thesis Usaha Minimum Kritis
Pandangan yang terkandung dalam
thesis usaha minimum kritis dapat dibedakan dalam tiga macam padangang.yang
pertama, dan yang paling sederhana merupakan perluasan dari teori Nelson
mengenai perangkap tingkat keseimbangan rendah yang telah di uraikan dalam Bab
sembilan yang lalu. Dalam menjelaskan mengenai teori Nelson tersebut telah
digunakan tiga macam gambar; dan kedua dua kurva dalam ganbar terakhir
menunjukan hubungan diantara (i) tingkat pertambahan pendudukan dengan
pendapatan perkapita dan (ii) tingkat laju pembangunan ekonomi dengan tingkat
pendapatan perkapita.
Pengertian kedua dari thesis
usaha minimum kritis dikemukakan leibenstein13. Thesis usaha minimum
kritisnya lebih kompleks dari pada pengertian pertama yang baru dijelaskan
diatas. Leibenstein mendari bahwa faktor faktor yang menghambat pembangunan
ekonomi, dan yang menyebabkan sesuatu negara yang tetap berada pada tingkat
pembnagunan dan tingkat pendapatan perkapita yang rendah. Dalam teorinya
leibenstein membedakan faktor faktor yang mempengaruhi lajunya pembnagunan
ekonomi menjadi dua golongan: (i) kekuatan kekuatan yang menaikan pendapatan
perkapita ( per capita income raising forces), (ii) kekuatan kekuatan yang
menurunkan pendapatan perkapita.
Yang tercipta sebagai akibat dari
adanya usaha usaha pembnagunan yang terakhir adalah akibat dari usaha usaha untuk memperbaiki
tingkat kesehatan masyarakat. Usaha seperti ini akan mengurangi tingkat
kematian dan dengan demikian mempercepat lajunya tingkat pertambahan untuk
mempertahankan tingkat pendapatan perkapita harus menjadi bertambah tinggi.
Beberapa Kritik Terhadap Teori
Pembangunan Seimbang
Khusus terhadap teori
pembangunana seimbang seperti yang dikemukakan oleh Rosentein-Rodan dan Nurkse,
singer mengkritik pandangan yang menekankan tentang perlunya menciptakan
pembangunan yang serentak di berbagai industri.21 pandangan ini
dianggap oleh singer sebagai kebijaksanaanpembangunan yang menekankan usaha
pengembangan sektor industri secarabesar besaran dan melupakan sektor
pertaniaan. Cara pendekatan pembnagunan demikian dikritik olehsinger karena
walaupun teori tersebut menyadari mengenai corak struktur perekonomian negara
negara bergembang, tetapi teori tersebut
mengabaikan implikasi yang ditimbulkan oleh struktur kegiatan ekonomi
tersebut terhadap pelaksaan program pembangunan seimbang di sektor
industri.
Pendapat yang sama hakekatnya
dengan pandangan singer yang baru dikemukakan ini, yaitu yang mengemukakan
kemampuan negara negara berkembang untukmenyediakan sumber sumber daya untuk
melaksanakan program pembangunan seimbang, merupakan kecaman yang paling
pentingyang dikemukakan oleh Hirschman. Dalam kecamannya Hirschman antara lain
berpendapat bahwa di satu pihak teori pembangunan seimbang sangatmeragukan
kemampuan negara negara berkembang, tetapi dilain pihak mereka membuat
pengharapan pengharapan yang sama sekali tidak realitis mengenai daya kreatif
negara negara tersebut.25 teori pembangunan seimbang, menurut
Hirschman, mengabaikan kenyataan sejarah yang menunjukan bahwa secara perlahan
kegiatan industri modern telah mulai berkembang pada masa lalu, dan telah
sanggup menggantikan beberapa industri rumah tangga maupun menghasilkan barang
barang yang pada mulanya diimport.
Selanjutnya Hirschman menyatakan
bahwabersamaan dengan sikap yang samgat meragukan kemampuan negara negara
berkembang akan dapat menyediakan tenaga ahli yang cukup, yang dalam waktu
bersamaan sanggup mendirikan berbagai industri, sehingga masing masing industri
tersebut mempunyai pasar yang cukupluas untuk hasil produksinya.
Pembangunan seimbang lainnya juga
mengakui bahwa perkembangan berbagai industri secara serentak akan menciptakan
ekonomi ekstern kepada setiap industr,sehingga akan menciptakan efesiensi dan
keuntungan yang lebih tinggi kepada masing masing industri tersebut. Tetapi
disamping itu Hirscman28 dan Fleming29 mengemukankan pula
kemungkinnan timbulnya diseknomian
ekstern dalam pelaksanaan pembangunan seimbang. Hirschman menunujukkan
kemungkinnan tercitanya disekonomian ekstern di dalam kegiatan kegiatan ekonomi
yang sudah ada sebelum kebijaksanaan pembnagunan seimbang dilaksanakan.
Pembangunan seimbnag akan menghancurkan cara cara tradisional dalam kehidupan
masyarakat, dalam kegiatan produksi dan dalam cara cara berkembnag masyarakat.
Hirschman dan Streeten, di
samping itu mengemukakan kritis terhadap teori pembangunan seimbang,
mengemukakan pula tori pembangunan tidak seimbang adalah programpembnagunan
yang lebih sesui untuk mempercepat proses pembnagunan di negara negara
berkembang. Apabila di telaah alasan alasan yang dikemukan oleh kedua dua
pengkritik teori pembangunan seimbang tersebut, terutama Hirschman, pada
hakekatnya gagasan untuk melaksanakan pembnagunan seimbang di dasarkan kepada
tiga pertimbangan, yaitu: (i) secar historis membangunan ekonomi yang telah
berlaku coraknya tidak seimbnag, (ii) untuk mempertinggi efesiensi penggunaan
sumber sumber daya yang tersedia, dan (iii) pembangunan tidak seimbang akan
menciptakan bottlenecks atau gangguan gangguan dalm proses pembangunan, yang
akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.30
Pembangunan tidak seimbang di
anggap lebih sesuai untuk dilaksanakandi negara negara berkembang karna negara
negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber sumbur daya. Dengan
melaksanakan program pembangunan tidak seimbang, usaha pembangunan pada sesuatu
waktu tertentu dipusatkan kepada beberapa kegiatan yang akan mendapat mendorong
penanaman modalterpengaruh (induced investment) diberbagai kegiatan lain pada
masa berikutnya. Dengan demikian pada setiap tingkat pembangunan sumber sumber daya yang sangat langka dapat digunakan dengan lebih efisien.
Akhirnya pemandangan mengenai
perlunya melaksanakan program pembangunan tidak seimbang didasarkan kepada
keyakinan bahwa pembangunan tidak seimbang akan menciptakan gangguan
ganguan dan ketidak seimbangan dalam
kegiatan ekonomi. Keadaan itu akan menjadi galakan untuk melaksanakan lebih
banyak penanaman modal pada masa yang akan datang.
Padapat Scitovsky yang digunakan
oleh Hirschman untuk menjelaskan tentang pentingnya pembnagunan tidak seimbang
adalah sebagai berikut.32 keuntungan merupakan suatu tanda dari
ketidakseimbangan; dan besarnya keuntungan merupakan suatu indeks kasar yang
menunjukan tingkat ketikseimbangan yang terjadi. Keuntungan dalam suatu
industri akan mendorong penanaman modal dalam industri tersebut, dan
selanjutnya penanaman modal yang dilakukan akan menghapuskan keuntungan.
0 komentar: