Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Jumat, 07 Desember 2012

pembangunan seimbang dan tidak seimbang

0 komentar
Yang dimaksud dengan ekonomi pembangunan seimbang adalah pembangunan yang dilakukan secara merata diberbagai daerah, sehingga setiap daerah mencapai tingkat kelanjutan pembangunan seimbang itu sebagai usaha pembangunan yang menumpahkan perhatian yang seimbang terhadap sektor industrimaupun sektor pertanian, sehinga kedua-dua sektor tersebut  bukan saja dapat berkembang dengan baik, tetapi juga saling  mendorong perkembangan lainnya.
Pada hakekatnya alasan utama yang menimbulkan perlunya pembangunan seimbang adalah untuk menjaga agar pembangunan tersebut tidak menghadapi hambatan hambatan dalam (i) memperoleh bahan mentah, tenaga ahli, sumber tenaga ( air dan listrik ) (ii) memperoleh pasaran untuk barang barabg yang telah dan yang akan diproduksikan. Dengan demikian pembangunan seimbang itu dapatlah didefinisikan sebagai usaha pembnagunan yang berusahan mengatur program penanaman modal secar sedemikian rupa, sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan hambatan yang bersumber dari penawaran maupun permintaan.
Teori Pembangunan Seimbang : Pandangan Rosenstein-Rodan  Dan Nurkse
Teori pembnagunan seimbang terutama harus dikaitkan kepada pemikiran Rosenstein-Rodan3 dan Nurkse4. Istilah pembangunan seimbang diciptakan oleh Nurkse, tetapi teori tersebutpetam sekali dikemukakan oleh Rosenstein-Rodan, yang menulis gagasan untuk menciptakan program pembangunan di Eropa Selatan dan Tenggara dengan mengadakan industrialisasi secara besar besaran. Rosenstein-Rodan beranggapan bahwa mengadakan industrialisasi didaerang yang kurang berkembang merupakan cara untuk menciptakan pembahagian pendapan yang lebih merata di dunia dan untuk meningkatkan pendapatan didaerah semacam itu dengan lebih cepat dari pada didaerah yang lebih kaya.
Scitiovsky5 mengartikan pengertian ekonomi ekstern itu untuk sebagai jasa jasa yang diperoleh dengan percuma oleh sesuatu industri dari satu atau beberapa industri lainnya. Dengan demikian apabila suatu perusahanan memperoleh ekonomi.
Menurut Rosenstein-Rodan, pembanguna industri secara besar besaran akan menciptakan tiga macam ekonomi ekstern: yang diakibatkan oleh perluasan pasar, karna industri yang sama letaknya berdekatan, dan karna adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
Pendapatan Nurksetidak banyak berbeda dengan Rosenstein-Rodandalam mengemukakan alasan tentang perlunya menjalankan program pembangunan seimbang. Dalam analisanya tersebut ia menekankan bahwa penbangunan ekonomi bukan saja menghadapi kesukaran dalam memperoleh modal yang diperlukan, tetapi juga dalam mendapatkan pasaran untuk barang barang yang dihasilkan oleh berbagai industri yang akan dikembangkan.
Teori Pembangunan Seimbang: Pandangan Scitovsky Dan Lewis
Dalam analisis yang khusus membahas mengenai ekonomi ekstern Scitovsky menunjukan tentang terdapat dua konsep atau pengertian dari ekonomi ekstern dan tentang manfaat yang terdapat dalam perekonomian. Mengenai hal yang pertama, ia membedakan pengertian ekonomi ekstern kepada: (i) seperti yang terdapat dalam teori keseimbangan (equilibrium theory) dan (ii) seperti yang terdapat dalam teori pembangunan. Dalam teori keseimbangan, atau dalam teori ekonomi konvensionil, ekonomi ekstern diartikan sebagai perbaikan efesiensi yang terjadi pada suatu industri sebagai akibat  industri sebagai akibatdari perbaikan teknologi yang diciptakan pada industri lain. Oleh Scitovsky ekonomi eksternseperti ini dinamakan sebagai ekonomi  ekstern teknologis ( technological external economies). Di samping itu hubungan interdependensi di antara berbagai  industri dapat pula menciptakan ekonomi ekstern keuangan (pecuniary external economies),yaitu kenaikan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan yang bersumber dari tindakan tindakan perusahaan lain.
Analisa Lewis dalam menunjukan tentang perlunya pembnagunan seimbang ditekankan kepada menunjukan keuntungan yang akan di peroleh dari terciptanya interdependensi yang efesian di antara berbagai sekto, yaitu di antara sektor pertanian dan sektor industri, dan di antara sektor dalam negeri dan luar negeri.menurut Lewis, banyak masalah akan timbul apabila usaha pembangunan di antara berbagai sektor, berbagai corak ketidak setabilan  dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan ekonomi akan timbol. Akhirnya ini akan memperlambat peroses pembangunan.
Beberapa masalah yang akhirnya dapat menghambat proses pembangunanekonomi juga akan timbul apabila pembangunan ekonomi dipusatkan kepada mengadakan industrialisasi dan mengabaikan pertanian. Masalah kekurangan barang barang tersebut. Ini akan mendorong kepada berlakunya keadaan inflasi. Di samping itu, masalah lain adalah kesulitan untuk menjual barang barang hasil industri dengan menguntungkan kenaikan harga barang pertanian akan mendorong kepada kenaikan upah di sektor minimum sedangkan hasil hasilindustri tidak dapat dinaikan untuk menjaga agar pasaran tetap tersedia.
Selanjutnya Lewis menujukan pula tentang pentingnya pembangunan seimbnag diantara sektor produksi yang menghasilkan barang barang untuk keperluan dalam negeri sektor produksi yang menghasilkan barang barang eksport.
Fungsi penting lain dari sektor eksport adalah untuk mengatasi masalah terbatasnya pasar didalam negeri. Mengembangkan sektor eksport tindakan menghadapi masalah yang serumit  seperti di sektor pertanian dan industri yang menghasilkan barang barang untuk keperluan dalam negeri. Perkembangan sektor eksport akan mendorong perkembangan sektor dalam negeri karena: (i) beberapa fasilitas yang digunakan untuk mempelancar kegiatan eksport  seperti pengembangan sistem komunikasi, jaringan pengankutan dan fasilitas latihan atau pendidikan  dapat di gunakan oleh sektor dalam negeri dan (ii) dengan menarik tenga kerja dari sektor dalam negeri, sektor eksport akan mendorong sektor dalam negeri  untuk menciptakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Eksport dapat pula memperlancar perkembnagan ekonomi karna ia memungkinkan perkembangan import.
Thesis Usaha Minimum Kritis
Pandangan yang terkandung dalam thesis usaha minimum kritis dapat dibedakan dalam tiga macam padangang.yang pertama, dan yang paling sederhana merupakan perluasan dari teori Nelson mengenai perangkap tingkat keseimbangan rendah yang telah di uraikan dalam Bab sembilan yang lalu. Dalam menjelaskan mengenai teori Nelson tersebut telah digunakan tiga macam gambar; dan kedua dua kurva dalam ganbar terakhir menunjukan hubungan diantara (i) tingkat pertambahan pendudukan dengan pendapatan perkapita dan (ii) tingkat laju pembangunan ekonomi dengan tingkat pendapatan perkapita.
Pengertian kedua dari thesis usaha minimum kritis dikemukakan leibenstein13. Thesis usaha minimum kritisnya lebih kompleks dari pada pengertian pertama yang baru dijelaskan diatas. Leibenstein mendari bahwa faktor faktor yang menghambat pembangunan ekonomi, dan yang menyebabkan sesuatu negara yang tetap berada pada tingkat pembnagunan dan tingkat pendapatan perkapita yang rendah. Dalam teorinya leibenstein membedakan faktor faktor yang mempengaruhi lajunya pembnagunan ekonomi menjadi dua golongan: (i) kekuatan kekuatan yang menaikan pendapatan perkapita ( per capita income raising forces), (ii) kekuatan kekuatan yang menurunkan pendapatan perkapita.
Yang tercipta sebagai akibat dari adanya usaha usaha pembnagunan yang terakhir adalah  akibat dari usaha usaha untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Usaha seperti ini akan mengurangi tingkat kematian dan dengan demikian mempercepat lajunya tingkat pertambahan untuk mempertahankan tingkat pendapatan perkapita harus menjadi bertambah tinggi.
Beberapa Kritik Terhadap Teori Pembangunan Seimbang
Khusus terhadap teori pembangunana seimbang seperti yang dikemukakan oleh Rosentein-Rodan dan Nurkse, singer mengkritik pandangan yang menekankan tentang perlunya menciptakan pembangunan yang serentak di berbagai industri.21 pandangan ini dianggap oleh singer sebagai kebijaksanaanpembangunan yang menekankan usaha pengembangan sektor industri secarabesar besaran dan melupakan sektor pertaniaan. Cara pendekatan pembnagunan demikian dikritik olehsinger karena walaupun teori tersebut menyadari mengenai corak struktur perekonomian negara negara bergembang, tetapi teori tersebut  mengabaikan implikasi yang ditimbulkan oleh struktur kegiatan ekonomi tersebut terhadap pelaksaan   program pembangunan seimbang di sektor industri.
Pendapat yang sama hakekatnya dengan pandangan singer yang baru dikemukakan ini, yaitu yang mengemukakan kemampuan negara negara berkembang untukmenyediakan sumber sumber daya untuk melaksanakan program pembangunan seimbang, merupakan kecaman yang paling pentingyang dikemukakan oleh Hirschman. Dalam kecamannya Hirschman antara lain berpendapat bahwa di satu pihak teori pembangunan seimbang sangatmeragukan kemampuan negara negara berkembang, tetapi dilain pihak mereka membuat pengharapan pengharapan yang sama sekali tidak realitis mengenai daya kreatif negara negara tersebut.25 teori pembangunan seimbang, menurut Hirschman, mengabaikan kenyataan sejarah yang menunjukan bahwa secara perlahan kegiatan industri modern telah mulai berkembang pada masa lalu, dan telah sanggup menggantikan beberapa industri rumah tangga maupun menghasilkan barang barang yang pada mulanya diimport.
Selanjutnya Hirschman menyatakan bahwabersamaan dengan sikap yang samgat meragukan kemampuan negara negara berkembang akan dapat menyediakan tenaga ahli yang cukup, yang dalam waktu bersamaan sanggup mendirikan berbagai industri, sehingga masing masing industri tersebut mempunyai pasar yang cukupluas untuk hasil produksinya.
Pembangunan seimbang lainnya juga mengakui bahwa perkembangan berbagai industri secara serentak akan menciptakan ekonomi ekstern kepada setiap industr,sehingga akan menciptakan efesiensi dan keuntungan yang lebih tinggi kepada masing masing industri tersebut. Tetapi disamping itu Hirscman28 dan Fleming29 mengemukankan pula kemungkinnan timbulnya diseknomian  ekstern dalam pelaksanaan pembangunan seimbang. Hirschman menunujukkan kemungkinnan tercitanya disekonomian ekstern di dalam kegiatan kegiatan ekonomi yang sudah ada sebelum kebijaksanaan pembnagunan seimbang dilaksanakan. Pembangunan seimbnag akan menghancurkan cara cara tradisional dalam kehidupan masyarakat, dalam kegiatan produksi dan dalam cara cara berkembnag masyarakat.
Hirschman dan Streeten, di samping itu mengemukakan kritis terhadap teori pembangunan seimbang, mengemukakan pula tori pembangunan tidak seimbang adalah programpembnagunan yang lebih sesui untuk mempercepat proses pembnagunan di negara negara berkembang. Apabila di telaah alasan alasan yang dikemukan oleh kedua dua pengkritik teori pembangunan seimbang tersebut, terutama Hirschman, pada hakekatnya gagasan untuk melaksanakan pembnagunan seimbang di dasarkan kepada tiga pertimbangan, yaitu: (i) secar historis membangunan ekonomi yang telah berlaku coraknya tidak seimbnag, (ii) untuk mempertinggi efesiensi penggunaan sumber sumber daya yang tersedia, dan (iii) pembangunan tidak seimbang akan menciptakan bottlenecks atau gangguan gangguan dalm proses pembangunan, yang akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.30
Pembangunan tidak seimbang di anggap lebih sesuai untuk dilaksanakandi negara negara berkembang karna negara negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber sumbur daya. Dengan melaksanakan program pembangunan tidak seimbang, usaha pembangunan pada sesuatu waktu tertentu dipusatkan kepada beberapa kegiatan yang akan mendapat mendorong penanaman modalterpengaruh (induced investment) diberbagai kegiatan lain pada masa berikutnya. Dengan demikian pada setiap tingkat   pembangunan sumber sumber  daya yang sangat  langka dapat digunakan dengan lebih efisien.
Akhirnya pemandangan mengenai perlunya melaksanakan program pembangunan tidak seimbang didasarkan kepada keyakinan bahwa pembangunan tidak seimbang akan menciptakan gangguan ganguan  dan ketidak seimbangan dalam kegiatan ekonomi. Keadaan itu akan menjadi galakan untuk melaksanakan lebih banyak penanaman modal pada masa yang akan datang.
Padapat Scitovsky yang digunakan oleh Hirschman untuk menjelaskan tentang pentingnya pembnagunan tidak seimbang adalah sebagai berikut.32 keuntungan merupakan suatu tanda dari ketidakseimbangan; dan besarnya keuntungan merupakan suatu indeks kasar yang menunjukan tingkat ketikseimbangan yang terjadi. Keuntungan dalam suatu industri akan mendorong penanaman modal dalam industri tersebut, dan selanjutnya penanaman modal yang dilakukan akan menghapuskan keuntungan.

0 komentar: